Lingkungan vs Perilaku

23 02 2010

Lingkungan merupakan bagian terpenting dan mendasar dari kehidupan manusia. Sejak dilahirkan manusia sudah berada dalam lingkungan baru dan asing baginya. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya. Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik, sementara lingkungan yang buruk akan membentuk sifat dan perilaku yang buruk pula. Anak-anak berkembang dari suatu hubungan interaksi antara gerakan-gerakan dalam dan kondisi lingkungan luar.

Akal memang bagian diri manusia yang dikaruniakan Tuhan sejak kita lahir. Dengan akal ini manusia dapat berfikir, namun akal tidak akan berguna apabila tidak ada lingkungan disekitarnya yang akan diubah. Dengan kata lain lingkungan akan mengubah dan membentuk prilaku manusia yang ada di dalamnya. Manusia akan berinteraksi dan berusaha untuk bertahan dalam lingkungan dimana dia berada. Salah satu usaha yang harus dilakukan adalah mengubah perilaku sesuai lingkungan tempat tinggalnya sehingga dia akan bisa terus bertahan didalam lingkungan tersebut.

Berikut contoh hubungan lingkungan dengan manusia :

–          Dibanding dengan anak lain dan variabel lain yang konstan, anak usia 7 tahun dari rumah tangga bersesakan ternyata sembilan bulan terbelakang dalam membaca, perbedaan pendengaran.

–          Seseorang yang pindah dari tempat lain akan mengubah perilakunya di tempat baru agar bisa diterima di lingkungan baru tersebut.

–          Seseorang yang berada dalam lingkungan dimana terdapat banyak orang yang memakai drug/narkoba, maka besar kemungkinan dia akan menggunakan barang terlarang tersebut. Untuk mengatasi ketergantungan tersebut maka mereka harus dipindahkan kedalam lingkungan baru seperti Pusat Rehabilitasi Narkoba (Drug Rehab Center). Program rehabilitasi (Drug Rehab Program) yang ada di Drug Rehap Centers tersebut bisa mengubah sifat mereka kembali menjadi baik.

Dari beberapa pernyataan diatas, jelas bahwa lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Penjara salah satu contoh tempat yang bisa mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik. Jika ada orang ditempatkan kedalam hutan, maka secara otomatis dia akan mengubah perilakunya demi kelangsungan hidupnya.

Dimensi lingkungan bisa dibedakan menjadi tiga kelompok yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan kultural. Ketiga dimensi ini akan memberikan pengaruh yang besar terhadap perilaku manusia.

Persepsi lingkungan adalah interpretasi tentang suatu setting oleh individu, didasarkan latar belakang budaya, nalar dan pengalaman individu tersebut. Setiap orang dapat mempunyai gambaran yang berbeda sesuai proses persepsi masing-masing.

Lingkungan binaan merupakan sistem yang dibentuk oleh sub-sub sistem. Hal terpenting dari pengaruh ruang terhadap perilaku manusia adalah fungsi atau pemakaian dari ruang tersebut. Disinilah peran arsitek untuk membentuk atau membuat Design Architecture yang nyaman dan memberi dampak positif bagi penggunanya. Ada dua macam ruang yang dapat mempengaruhi perilaku yaitu ruang yang dirancang untuk memenuhi suatu fungsi dan tujuan serta ruang yang dirancang untuk memenuhi fungsi yang lebih fleksibel.





Ketergantungan akibat pengaruh lingkungan

23 02 2010

Pada bahasan sebelumya kita sudah membahan bagaimana lingkungan bisa mempengaruhi sifat dan tingkah manusia yang tinggal didalamnya. Disini adalah kelanjutan dari bahasan tersebut, namun lebih spesifik terhadap para pengguna narkoba yang mengalami ketergantungan karena faktor lingkungan mereka. Narkoba (drugs) merupakan zat adiktif yang membuat pemakai merasa ketagihan, dan apabila tidak mengkonsumsi lagi akan mengalami kesakitan. Jenis dan macam narkoba sendiri sangat banyak, sehingga perlu diperhatikan dalam lingkungan masyarakat.

Keberadaan narkoba ini semakin banyak membuat orang terutama anak remaja menjadi ketergantungan. Upaya yang harus dilakukan untuk mengembalikan mereka kejalan yang benar adalah dengan membawa mereka ke Pusat Rehabilitasi Narkoba (Drug Rehab Center). Ditempat ini mereka yang mengalami ketergantungan obat berbahaya tersebut akan mengikuti program rehabilitasi (drug rehab programs). Dengan mengikuti program secara intensif, maka mereka akan mampu berfikir secara rasional untuk tidak memakai brang terlarang tersebut.

Di Pusat Rehabilitasi ini, para pecandu narkoba akan mendapatkan pengobatan (Addiction Recovery dan Addiction Treatment). Dengan upaya mengikuti beberapa treatment yang diadakan di pusat rehabilitasi ini, diharapkan sifat, prilaku, dan cara berfikir mereka akan kembali baik. Lingkungan yang dihadirkan dalam pusat rehabilitasi biasanya bisa mengubah pola fikir mereka.

Di Medan juga terdapat pusat rehabilitasi (drug rehab center) seperti tempat yang ada di daerah sibolangit kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Pusat rehabilitasi para penderita penyalahgunaan narkoba ini menampung lebih kurang 300 penderita yang berasal dari beberapa daerah seperti Pematang Siantar, Sibolga, Medan, dan sekitarnya.

Pusat rehabilitasi yang dibangun pada tahun 2001 ini merawat penderita dengan cara medis, tradisional, spiritual, terapi alami, konseling, dan olahraga. Addiction Treatment yang diberikan ini dikenakan biaya sebesar lebih kurang Rp. 6 juta perbulan setiap penderita. Namun bagi mereka yang tidak mampu tetap diberikan pengobatan dengan bantuan subsidi yang diberikan.

Selain manjalani proses pengobatan, para penderita juga dibekali dengan beberapa keterampilan yang bisa dijadikan modal berusaha di lingkungannya nanti. Keterampilan seperti komputer, berenang, bermain musik, membaca, bercocok tanam, beternak, Bisnis dan lainnya.

Sepulangnya mereka dari tempat rehabilitasi ini diharapkan mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama yaitu terjerumus ke obat-obatan berbahaya. Peran keluarga sebagai lingkungan dimana dia tinggal sangat diharapkan bisa membantu mengarahkan pola fikir dan sifat mereka.

Disinilah sekali lagi kita bisa melihat berapa pentingnya suatu lingkungan berpengaruh terhadap karakter dan sifat manusia. Peran arsitek diharap bisa membuat suatu lingkungan binaan yang tidak memberi peluang akan hadirnya ruang-ruang negatif yang membuat pemakai merasa tertekan dan tidak nyaman. Sehingga mereka berusaha membuat ketidaknyamanan mereka dengan lari ke obat-obatan berbahaya seperti narkoba (Drugs). Mungkin kita tidak berfikir sejauh itu, namun sedikit banyak itulah fenomena yang terjadi.