DINDING RUMAH

8 03 2010

Dinding merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah bangunan yang berfungsi sebagai pemisah ruang. Keberadaan dinding kadang dipakai sebagai penahan beban bangunan. Dinding sebagai pemisah biasanya dibuat dari pasangan ½ batu bata sedangkan untuk dinding penahan digunakan pasangan batu bata atau lebih sesuai besarnya beban.

Pasangan batu bata dipasang dengan adukan semen secara horizontal dan tidak boleh setiap vertikal yang lurus dalam dua lapisan karena dinding akan mudah retak. Untuk dinding yang harus kedap terhadap air seperti: pada dinding kamar mandi, tempat cuci, dan tempat yang terkena airharus memiliki campuran trasram campuran 1:2 dengan tinggi sekitar 1,2 m sampai 1,5 m dari lantai. Untuk dinding pemisah lainnya trasram digunakan dengan tinggi 0,3-0,5 m.

Dinding bangunan biasanyan di plaster dengan tebal rata-rata 1-2 cm. Pekerjaan plesteran dapat di bagi menjadi: plesteran pada bidang yang tidak rata dengan tebal 15 mm, plesteran pada tembok yang rata dengan tebal 10mm dan plesteran pada tembok yang sangat rata dengan tebal 6 mm.

Tidak sedikit rumah yang mengalami kelembaban sehingga menimbulkan bercak air dan ditumbuhi lumut yang mengganggu visual rumah. Hal ini mungkin disebabkan oleh bocornya pipa air, permukaan air yang naik, retak rambut pada dinding, celah antara dinding, penggunaan batu alam, dinding luar belum diplester, ataupun karena rembesan kamar mandi. Jangan panik dan jangan khawatir, karena hal ini bisa diatasi dengan cara:

–          Plesteran yang mengalami bercak harus dikerok terlebih dahulu lebih kurang 1 m dari permukaan tanah, ganti plesteran baru dengan campuran 1:3 atau 1:2 lalu dicat.

–          Pipa yang mengalami kebocoran harus diganti dan diplester dengan benar.

–          Apabila kelembaban diakibatkan retak rambut pada dinding, maka harus diperbesar sedikit lalu diplamir dan difinishing.

–          Tutup celah-celah pada dinding rumah yang menyebabkan lembab dengan plesteran dan pelapis anti bocor.





Pengolahan Ruang

1 03 2010

Bentuk ruang dapat diolah dengan pola-pola sesuai keinginan pengguna ruangan tersebut. Pembentukan ruang yang nyaman biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti :

  1. Fungsi dan tujuan utama ruang
  2. Lalu lintas/sirkulasi
  3. Arah matahari, angin dan pandangan
  4. Ergonomi, antropometri
  5. Unsur estetika dan suasana
  6. Proporsi
  7. Komposisi
  8. Irama
  9. Keselarasan dan kesatuan

10.  Kontras/aksen

Ruang dalam rumah dengan bentuk-bentuk permanen dapat diubah kesannya tanpa harus melakukan pembongkaran atau penambahan bagian-bagiannya. Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan ruang adalah

1. Ruang rendah terkesan tinggi

–          Dinding diberi motif garis tek lurus

–          Pelapis dinding tehak lurus ditempel sampai plafond

–          Penyinaran terang pada plafond

2. Ruang tinggi terasa rendah

–          Lapisi dinding dengan motif horizontal sampai plafond

–          Plafond juga diberi motif horizontal

–          Penyinaran ke arah lantai

3. Ruang kecil tampak memanjang

–          Salah satu dinding diberi pelapis dengan warna kontras

–          Plafond diberi motif bergaris lurus memanjang

–          Pada dinding tatapan diberi warna ringan

4. Ruang kecil terkesan besar

–          Menggunakan pelapis pada sisi dan plafond dengan warna cerah bermotif lembut

–          Menggunakan pelapis dinding bermotif garis tegak lurus dan hindari warna kuat

–          Memberi efek mengkilap

–          Membuat bukaan kaca agar tampak menyatu dengan eksterior

5. Ruang luas tampak sempit

–          Seluruh dinding dilapisi warna kuat

–          Motif pola-pola besar

–          Dinding dibuat pelapis bergaris diagonal dengan warna kuat

Warna akan terlihat lebih hidup dengan bantuan pencahayaan yang baik. Warna-warna yang dapat digunakan untuk membentuk Efek psikologis pada ruang antara lain :

–         Biru : jauh, sejuk, menyejukkan. Warna yang tenang dan damai. Secara psikologis biru memberikan kesan luas, menenangkan, dan menekan emosi.

–          Hijau : Jauh, tersejuk/netral, menyejukkan. Warna hijau dapat menghadirkan suasana harmonis yang tenang, sifat kasih sayang. Warna ini sering disosialisasikan sebagai warna yang suci, dekat dengan keseimbangan spiritual, khususnya kaum muslim. Hijau juga berkaitan erat dengan kesan kekayaan dan kemakmuran.

–          Merah : Dekat, panas/hangat, menyolok, Sifat warna merah dapat meningkatkan aktifitas kerja, meningkatkan gairah, semangat dan kecepatan kerja. Pada ruang belajar anak anda bisa menambahkan warna ini untuk merangsang semangat belajar anak.

–          Orange : Dekat, terhangat, menyolok. Dari segi Psikologis warna orange bisa membantu pencernaan dan meningkatkan nafsu makan. Warna orange juga bisa menampilkan kesan keceriaan dan kehangatan.

–          Kuning : Dekat, terhangat, menyolok. Warna kuning sering disosialisasikan sebagai warna yang baik, meningkatkan semangat, dan fokus. Warna kuning juga merupakan simbol kemakmuran, keagungan, dan kemewahan.

–          Ungu : Terdekat, sejuk, merangsang. Warna ungu memberikan kesan anggun dan megah pada ruangan.

–          Hitam : Dekat, panas, merangsang

–          Keemasan : Cerah, netral, aristokrat





PONDASI

27 02 2010

Pondasi merupakan bagian dasar bangunan yang berada didalam tanah dan berfungsi sebagai penahan beban bangunan. Pondasi yang merupakan bagian pokok bangunan harus memiliki konstruksi yang kokoh dan kuat sehingga beban yang di terimanya dapat di alihkan ke tanah. Selain faktor-faktor teknis, faktor ekonomis juga harus di pertimbangkan seperti biaya pembangunan dan pemeliharaannya yang di pengaruhi oleh: galian tanah, volume dan jenis tanah, pengeringan galian, pemancangan, harga bahan, pengangkutan, dan tempat kerja.

Pondasi memiliki beberapa tipe seperti : Pondasi dangkal (Pondasi umpak, pondasi batu bata, Pondasi beton tak bertulang), dan Pondasi dalam (Pondasi Silinder beton/sumuran, dan pondasi tiang). Beban yang bekerja pada pondasi dapat dikategorikan sebagai beban horizontal/beban geser (gaya tekan tanah, gaya angin pada dinding), Beban vertikal/beban tekan dan beban tarik (beban mati dari bangunan, beban hidup dari penghuni, gaya gempa dan gaya angkat air), Momen, dan Torsi.

Sifat fisik dan mekanis tanah dasar dan keadaan air tanah perlu di teliti untuk menentukan sistem dan konstruksi pondasi. Jenis pondasi tergantung pada kondisi tanah dan keadaan lapangan. Pondasi bisa di buat dengan berbagai sistem antara lain:

–          Pondasi Langsung (STAHL) dari batu atau beton

–          Pondasi Foot Plat (Pondasi Telapak)

–          Pondasi Sumuran (Silinder Beton)

–          Pondasi Merata (Slab Foundation)

–          Pondasi Tiang pancang

Keberhasilah bangunan tak lepas dari pondasi yang direncanakan dan diperhitungankan dengan baik. Untuk merencanakan pondasi yang kuat dan sesuai kondisi tanah maka diperlukan jasa perencanaan seperti arsitek ataupun sipil engener. Adapun kriteria pondasi yang baik adalah : penempatan yang tepat dan sesuai, aman dari kelongsoran daya dukung, dan aman dari penurunan akibat beban bangunan diatasnya.





Proses Membangun Rumah

24 02 2010

Rumah merupakan bangunan tempat tinggal yang mutlak dimiliki oleh manusia untuk berteduh dan berinteraksi dengan keluarga. Kebutuhan yang sangat pokok sekali. Sebagian orang mungkin akan bingung disaat ingin membangun sebuah rumah secara tepat waktu, hemat bahan, dan hasil yang baik dan nyaman.

Ada beberapa tahap yang harus dilakukan owner atau pemilik dalam merencanakan sebuah bangunan rumah antara lain :

  • Gambar Kerja

Gambar sebagai visualisasi rencana rumah yang akan dibangunkan sangat diperlukan untuk mendapatkan rumah idaman sesuai kebutuhan dan keinginan. Gambar rencana bisa diperoleh dari arsitek. Dengan gambar sebagai panduan dalam pekerjaan, maka pelaksana/pemborong bisa dengan mudah dan cepat membuat rumah yang diinginkan pemilik.

Gambar kerja terdiri dari:

  1. Denah
  2. Tampak bangunan (depan, belakang, samping kiri, samping kanan)
  3. Potongan (Melintang dan Membujur)
  4. Rencana Struktur (Pondasi, Sloof, Balok/Kolom, Ring balok, Rencana atap)
  5. Instalasi Listrik & Plafond
  6. Utilitas (Air bersih, air kotor, limbah)
  7. Detail-detail
  • Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Setelah gambar rencana bangunan selesai dan sesuai apa yang diinginkan, proses selanjutnya adalah perhitungan rencana anggaran biaya. Dengan RAB ini kita akan mengetahui prediksi jumlah biaya yang harus disediakan, sehingga tidak terjadi kendala keuangan dipertengahan proses pembangunan. RAB sendiri bisa diminta ke jasa arsitek atau perencana sebagai satu kesatuan dari gambar kerja. Tapi itu tergantung anda, apakah ingin satu paket atau dipisahkan.

  • Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Dalam mendirikan bangunan, legalitas yang perlu ada adalah Surat Izin Mendirikan Bangunan dari instansi pemerintah terkait.

  • Memilih Kontraktor /Pelaksana

Setelah kita memiliki gambar kerja, hitungan RAB, dan Surat izin mendirikan bangunan (IMB), maka proses selanjutnya adalah memilih siapa yanga akan melaksanakan proses pembangunan rumah. Dalam hal ini, perlu ketelitian dan ketepatan karena perlu tanggungjawab besar untuk melaksanakan pekerjaan. Kontraktor/pelaksana harus berkompeten dan berpengalaman dalam hal membangun rumah. Tidak jarang ditemukan suatu pekerjaan rumah tidak berkualitas dan terbengkalai karena kontraktor pelaksananya tidak bertanggung jawab.

  • Setelah mendapat kontraktor/pelaksana maka yang harus ditentukan adalah sistem pekerjaan. Ikatan kontrak antara pemilik dengan pelaksana sangat diperlukan. Ada beberapa sistem dalam pelaksanaan pembangunan, antara lain :

–          Borongan Tenaga dan Material

Dalam sistem ini pembangunan rumah sepenuhnya diserahkan kepada kontraktor seperti penyediaan tukang dan material sehingga biaya yang dikeluarkan pemilik biasanya lebih besar. Karena discount dari pembelian material menjadi milik kontraktor.

–          Borongan Tenaga

Sistem ini mengharuskan pemilik rumah untuk terlibat langsung dalam proses pembangunan rumah. Pemilik harus melakukan order bahan bangunan yang akan dipakai untuk pembangunan rumah. Disini pemilik rumah harus mengawasi alannya pembangunan, karena apabila ada ketidaksesuaian gambar maka bisa langsung diambil keputusan yang terbaik.

–          Tenaga Harian

Pelaksanaan pekerjaan menggunakan tenaga yang dibayar harian sesuai dengan standar upah ditempat tersebut. Sebaiknya pekerja yang dipakai memiliki keahlian dan pengalaman, sehingga kualitas pekerjaan bisa dijaga.

  • Setelah proses diatas terpenuhi, maka tinggal pelaksanaan dilapangan. Lebih baik anda memiliki time schedule pelaksanaan untuk mengontrol jalannya pembangunan. Ketepatan waktu sangat diperlukan untuk menekan biaya pelaksanaan.

Semoga dengan informasi ini anda bisa membangun rumah sesuai keinginan, tepat waktu, berkualitas, kokoh, tahan lama, dan nyaman ditempati.

Amazon.com Widgets

var dc_AdLinkColor = ‘blue’ ;
var dc_PublisherID = 132655 ;