Proses Membangun Rumah

24 02 2010

Rumah merupakan bangunan tempat tinggal yang mutlak dimiliki oleh manusia untuk berteduh dan berinteraksi dengan keluarga. Kebutuhan yang sangat pokok sekali. Sebagian orang mungkin akan bingung disaat ingin membangun sebuah rumah secara tepat waktu, hemat bahan, dan hasil yang baik dan nyaman.

Ada beberapa tahap yang harus dilakukan owner atau pemilik dalam merencanakan sebuah bangunan rumah antara lain :

  • Gambar Kerja

Gambar sebagai visualisasi rencana rumah yang akan dibangunkan sangat diperlukan untuk mendapatkan rumah idaman sesuai kebutuhan dan keinginan. Gambar rencana bisa diperoleh dari arsitek. Dengan gambar sebagai panduan dalam pekerjaan, maka pelaksana/pemborong bisa dengan mudah dan cepat membuat rumah yang diinginkan pemilik.

Gambar kerja terdiri dari:

  1. Denah
  2. Tampak bangunan (depan, belakang, samping kiri, samping kanan)
  3. Potongan (Melintang dan Membujur)
  4. Rencana Struktur (Pondasi, Sloof, Balok/Kolom, Ring balok, Rencana atap)
  5. Instalasi Listrik & Plafond
  6. Utilitas (Air bersih, air kotor, limbah)
  7. Detail-detail
  • Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Setelah gambar rencana bangunan selesai dan sesuai apa yang diinginkan, proses selanjutnya adalah perhitungan rencana anggaran biaya. Dengan RAB ini kita akan mengetahui prediksi jumlah biaya yang harus disediakan, sehingga tidak terjadi kendala keuangan dipertengahan proses pembangunan. RAB sendiri bisa diminta ke jasa arsitek atau perencana sebagai satu kesatuan dari gambar kerja. Tapi itu tergantung anda, apakah ingin satu paket atau dipisahkan.

  • Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Dalam mendirikan bangunan, legalitas yang perlu ada adalah Surat Izin Mendirikan Bangunan dari instansi pemerintah terkait.

  • Memilih Kontraktor /Pelaksana

Setelah kita memiliki gambar kerja, hitungan RAB, dan Surat izin mendirikan bangunan (IMB), maka proses selanjutnya adalah memilih siapa yanga akan melaksanakan proses pembangunan rumah. Dalam hal ini, perlu ketelitian dan ketepatan karena perlu tanggungjawab besar untuk melaksanakan pekerjaan. Kontraktor/pelaksana harus berkompeten dan berpengalaman dalam hal membangun rumah. Tidak jarang ditemukan suatu pekerjaan rumah tidak berkualitas dan terbengkalai karena kontraktor pelaksananya tidak bertanggung jawab.

  • Setelah mendapat kontraktor/pelaksana maka yang harus ditentukan adalah sistem pekerjaan. Ikatan kontrak antara pemilik dengan pelaksana sangat diperlukan. Ada beberapa sistem dalam pelaksanaan pembangunan, antara lain :

–          Borongan Tenaga dan Material

Dalam sistem ini pembangunan rumah sepenuhnya diserahkan kepada kontraktor seperti penyediaan tukang dan material sehingga biaya yang dikeluarkan pemilik biasanya lebih besar. Karena discount dari pembelian material menjadi milik kontraktor.

–          Borongan Tenaga

Sistem ini mengharuskan pemilik rumah untuk terlibat langsung dalam proses pembangunan rumah. Pemilik harus melakukan order bahan bangunan yang akan dipakai untuk pembangunan rumah. Disini pemilik rumah harus mengawasi alannya pembangunan, karena apabila ada ketidaksesuaian gambar maka bisa langsung diambil keputusan yang terbaik.

–          Tenaga Harian

Pelaksanaan pekerjaan menggunakan tenaga yang dibayar harian sesuai dengan standar upah ditempat tersebut. Sebaiknya pekerja yang dipakai memiliki keahlian dan pengalaman, sehingga kualitas pekerjaan bisa dijaga.

  • Setelah proses diatas terpenuhi, maka tinggal pelaksanaan dilapangan. Lebih baik anda memiliki time schedule pelaksanaan untuk mengontrol jalannya pembangunan. Ketepatan waktu sangat diperlukan untuk menekan biaya pelaksanaan.

Semoga dengan informasi ini anda bisa membangun rumah sesuai keinginan, tepat waktu, berkualitas, kokoh, tahan lama, dan nyaman ditempati.

Amazon.com Widgets

var dc_AdLinkColor = ‘blue’ ;
var dc_PublisherID = 132655 ;


Actions

Information

6 responses

27 02 2010
PONDASI « @nstone_Architecture Design & Bisnis Info

[…] related posts: (automatically generated)KANTOR POS DAN GIRO MEDAN, Bangunan bernilai historisProses Membangun RumahCiri Visual Kawasan Kesawan MedanBagaimanakah bangunan arsitek bali yang bisa membuat penghuninya […]

Like

28 02 2010
Jenis Pondasi « @nstone_Architecture Design & Bisnis Info

[…] pondasi dangkal yang dipakai pada kondisi tanah baik dengan kedalaman tanah ± 1.5 m. Bahan bangunan yang sering digunakan adalah batu kali, batu gunung, atau beton […]

Like

8 03 2010
DINDING RUMAH « @nstone_Architecture Design & Business Info

[…] rumah yang mengalami kelembaban sehingga menimbulkan bercak air dan ditumbuhi lumut yang mengganggu visual rumah. Hal ini mungkin disebabkan oleh bocornya pipa air, permukaan air yang naik, retak rambut pada […]

Like

9 03 2010
Pintu dan Jendela « @nstone_Architecture Design & Business Info

[…] pada rumah biasanya menggunakan standar 0,8 – 0,9 m dengan satu daun pintu, sedangkan untuk pintu lebar […]

Like

15 03 2010
Rumah Sehat Sederhana (RSH) « @nstone_Architecture Design & Business Info

[…] membangun rumah sehat sederhana perlu dipertimbangkan standar Kebutuhan ruang per orang yaitu minimal 9 m2, atau […]

Like

21 03 2010
Lantai Rumah dan Bahannya « @nstone_Architecture Design & Business Info

[…] Rumah dan Bahannya 21 03 2010 Bangunan rumah tak akan lepas dari lantai, dinding, atap, dan elemen rumah lainnya. Lantai sebagai dasar atau alas kita berpijak dalam rumah memerlukan perhatian dan […]

Like

Leave a comment